Pandemi coronavirus belum usai bahkan kian serius, kini muncul lagi jenis virus baru lainnya. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) jenis virus tersebut. Lantas apa itu hantavirus? seperti apa gejala dan cara penularannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Kemunculan hantavirus cukup menggemparkan publik. Pasalnya hantavirus memiliki kesamaan dengan coronavirus yakni sama-sama menyerang pernpasan dan bisa berakibat fatal pada manusia.
Kasus ini terkuak setelah seorang pria asal Tiongkok meninggal pada senin 23 maret dan dinyatakan positif hantavirus. Berdasarkan informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, hantavirus ditularkan melalui hewan pengerat tikus. Siapa pun yang bersentuhan dengan tikus yang membawa hantavirus berisiko terkena HPS.
Hantavirus terjadi secara sporadis, umumnya di daerah pedesaan yang masih terdapat hutan, ladang, peternakan atau tempat yang menawarkan habitat yang cocok untuk inang hewan pengerat virus.
Gejala Hantavirus yang Perlu Diketahui
dan Cara Penularannya
Dari informasi yang masih terbatas, gejala hantavirus dapat muncul antara 1 sampai 8 minggu setelah seseorang terpapar urine, kotoran atau air liur dari tikus yang terinfeksi.
Pada tahap awal, hantavirus tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun beberapa gejala seperti kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, kedinginan, masalah perut seperti mual, muntah, diare dan sakit perut umumnya akan dialami oleh orang yang terinfeksi.
Akan tetapi, 4 dari 10 hari setelah fase awal gejala muncul, gejala HPS yang terlambat seperti batuk, sesak napas dan paru-paru dipenuhi cairan juga dapat muncul.
Cara Penularan
Mirip dengan coronavirus, penularan hantavirus juga bermula dari cairan hewan seperti dalam urine, kotoran, dan air liur. Virus ini ditularkan pada manusia ketika mereka menghirup udara yang terkontaminasi oleh virus, atau mereka menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi dengan urin tikus, kotoran, atau air liur. Kemudian menyentuh hidung atau mulut. Para ilmuwan juga menduga, manusia bisa jatuh sakit jika mereka makan makanan yang terkontaminasi oleh urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi hantavirus
Hantavirus tidak diketahui menular ke hewan jenis lainnya, selain hewan pengerat tertentu. Namun, hewan peliharaan seperti anjing atau kucing yang menangkap hewan pengerat yang terinfeksi dan membawanya pulang tanpa disadari virus juga akan ikut terbawa.
Sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau pengobatan untuk infeksi hantavirus. Namun, jika orang yang terinfeksi diketahui sejak awal dan mendapatkan pengobatan sejak dini, maka kondisi akan membaik.
Oleh karena itu, jika Anda berada di sekitar hewan pengerat dan alami gejala demam, nyeri otot dalam, dan napas pendek, segera temui dokter. Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda berada di sekitar hewan pengerat.
Cara ini akan mengingatkan petugas medis untuk memeriksa dengan cermat segala penyakit yang dibawa hewan pengerat, seperti HPS.
Selain itu, penting bagi anda agar selalu menjaga daya tahan tubuh atau sistem imun agar tubuh tidak mudah terserang penyakit.
Baca juga : Suplemen Daya Tahan Tubuh