5 Penyebab Anak Terlambat Bicara yang Perlu Diwaspadai

Setiap orang tua pasti menantikan kata pertama yang terucap dari buah hati tercinta. Tapi bagaimana jika anak tak kunjung melontarkan sepatah kata pun dari bibir mungilnya? Sudah pasti akan menjadi kekhawatiran bagi para orang tua. Nah, mari ketahui penyebab anak terlambat bicara dan cara mengatasinya.

Penyebab Anak Terlambat Bicara dan Cara Mengatasinya

Terlambat bicara atau speech delay pada anak kerap dikhawatirkan oleh para orang tua. Hal ini wajar karena umumnya anak akan mulai mengucapkan kata pertamanya antara usia 11 bulan hingga 14 bulan. Dan, pada usia 18 bulan anak akan bisa mengatakan hingga 20 kata.

Melansiir dari webMD, anak-anak setidaknya dapat dikatakan mengalami speech delay jika mereka berbicara kurang dari 10 kata pada usia 18 sampai 20 bulan, atau kurang dari 50 kata pada usia 21 sampai 30 bulan.

Lantas, apa penyebab anak terlambat bicara??

Ada banyak kemungkinan penyebab anak mengalami speech delay atau terlambat bicara. Berikut diantaranya :

1. Masalah pada mulut

Penundaan bicara dapat mengindikasi masalah pada mulut, lidah atau langit-langit. Dalam kondisi yang disebut ankyloglossia (pengikat lidah) ini, lidah anak terhubung ke dasar mulut. Kondisi ini dapat mempersulit pembuatan suara tertentu, terutama dalam menyebut huruf D, L, R, S, T, Z, th.

2. Gangguan pendengaran

Anak atau balita yang tidak dapat mendengar dengan baik, atau mendengar ucapan yang terdistorsi, kemungkinan besar akan kesulitan membentuk kata-kata.

3. Gangguan spektrum autisme

Masalah bicara dan bahasa sangat sering dikaitkan dengan gangguan spektrum autisme. Gangguan ini biasanya disertai dengan tanda lainnya, termasuk mengulang frasa, perilaku berulang, gangguan komunikasi verbal dan nonverbal, gangguan interaksi sosial serta regresi bicara dan bahasa.

4. Masalah neurologis

Gangguan neurologis tertentu dapat memengaruhi otot yang diperlukan untuk berbicara. Ini termasuk cerebral palsy, distrofi otot dan cedera otak traumatis.

5. Disabilitas intelektual

Disabilitas intelektual merupakan kondisi dimana anak tidak bisa berbicara dengan jelas, karena adanya masalah kognitif.

Perlu diketahui !!

Sebenarnya, perkembangan bicara tiap anak berbeda-beda. Namun, ada patokan dasar yang bisa anda gunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan bicara anak sesuai usianya. Hal ini bisa diterapkan untuk mendeteksi apakah anak anda mengalami keterlambatan dalam berbicara atau tidak.

Berikut patokan kemampuan berbicara anak sesuai usianya.

Usia 3 bulan. Bayi mulai mengeluarkan suara yang tidak memiliki arti seperti berdekut atau bisa dibilang ‘bahasa bayi’.
Usia 6 bulan. Bayi mulai mengeluarkan suara-suara yang berbeda dan terdengar lebih jelas suku katanya.
Usia 9 bulan. Bayi akan memahami beberapa kata dasar seperti “Tidak” atau “Ya”.
Usia 12 bulan. Bayi sudah bisa mengucapkan kata “Mama” atau “Ayah” dan memahami beberapa perintah.
Usia 18 bulan. Bayi sudah bisa mengulang kata, menunjuk objek dan mengucapkan 10 kata dasar.
Usia 24 bulan. Anak sudah bisa mengucakan setidaknya 50 kata dan berkomunikasi memakai dua kosa kata seperti ‘mau susu’.
Usia 3-5 tahun. Anak dapat menangkap kosakata baru dengan cepat dan sudah bisa memahami perintah yang lebih panjang seperti ‘ayo, cuci kaki dan sikat gigi’

Jangan percaya pada mitos bahwa anak bisa belajar bicara dengan sendirinya. Peran aktif anda sebagai orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan bicara anak.

Lalu, bagaimana cara mengatasi terlambat bicara pada anak?

Cara mengatasi terlambat bicara pada anak dapat berbeda-beda pada setiap anak. Selain itu, penting juga para orang tua untuk mengetahui faktor penyebabnya. Nah untuk membantu melancarkan daya komunkasi bicara anak anda bisa memberikan kepada anak herbal yang dibawah ini.

Rp 79.000 / Botol
Dibawah Harga 79.000 Produk Tersebut Palsu

Madu hexabumin merupakan suplemen sekaligus vitamin herbal alami yang terbuat dari perpaduan bahan-bahan alamiah terbaik saat ini. Diproduksi dengan nano tekhnology berstandar internasional modern, yang menjadikan produknya lebih berkualitas dan lebih berkhasiat. Untuk komposisi atau kandungannya sendiri sebagai berikut: